Sejarah PBSI

Kamis, 03 Juni 2010.

Pada zaman penjajahan dahulu, ada perkumpulan-perkumpulan bulutangkis di Indonesia yang bergerak sendiri-sendiri tanpa satu tujuan dan satu cita-cita perjuangan di alam negara merdeka, memang tidak bisa dibiarkan berlangsung terus, sehingga harus diusahakan satu organisasi secara nasional, sebagai organisasi pemersatu.Untuk menempuh jalan menuju satu wadah organisasi maka cara yang paling tepat adalah mempertemukan tokoh perbulutangkisan dalam satu kongres. Pada saat itu memang agak sulit untuk berkomunikasi antara satu daerah dengan daerah lainnya. Satu-satunya yang bisa ditempuh adalah lingkungan Pulau Jawa saja. Itupun bisa ditempuh setelah terbentuknya PORI (Persatuan Olah Raga Republik Indonesia).

Usaha yang dilakukan oleh Sudirman dan kawan-kawan dengan melalui perantara surat yang intinya mengajak mereka untuk mendirikan PBSI membawakan hasil. Maka dalam suatu pertemuan tanggal 5 Mei 1951 di Bandung lahirlah PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I Dick Soedirman, Ketua II: Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I: Amir, Sekretaris II: E. Soemantri, Bendahara I: Rachim, Bendahara II: Liem Soei Liong.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah atau propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda (Pengurus Dareah) sedangkan Pengcab (Pengurus Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya atau kabupaten.[1]

Comentários:

Posting Komentar

 
TUGAS KKPI © Copyright 2010 | Design By Gothic Darkness |